Minggu, 04 April 2010

Surat Untuk Allah dari seorang hamba | Gara-gara Oknum Markus, Nama Polisi Tercoreng


Saat ini, Bumi Pertiwi sedang digonjang ganjing oleh berbagai masalah. Akhir-akhir ini, terkuaknya masalah MARKUS (Makelar Kasus, bukan Markus kipernya PERSIB Bandung), yang melibatkan Pejabat Pajak, Gayus (Gayus Halomoan Tambunan), cukup ramai diperbincangkan. Lagi-lagi, Oknum Polisi yang terlibat di dalamnya. Dasar Oknum, Ada Ada Aza...


Pada posting kali ini, ini hanya cerita lucu saja, so, jangan diambil hati. Lebih baik jadi Obat hati, alias obat Stress...

Singkat cerita, di negeri Antah Barantah, ada seorang kakek-kakek, penduduk fakir miskin yang sedang dilanda kesusahan. Dia membutuhkan uang sebesar Rp 100.000,- untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saat itu. Bagi orang kaya, uang Rp 100.000,- mungkin sangat kecil nilainya. Namun bagi sebagian orang, khususnya masyarakat kalangan menengah ke bawah, uang Rp 100.000,- sangat besar nilainya dan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hal ini pun terjadi pada Si kakek tadi.

Saat itu, dia membutuhkan uang Rp 100.000,- untuk keperluan sehari-harinya. Berbagai usaha telah dilakukannya untuk mendapatkan uang tersebut, namun gagal dan gagal saja. Akhirnya, untuk menuntaskan usahanya, dia menulis surat untuk Allah dan dimasukkan ke Kotak Pos terdekat, bahkan tanpa perangko. Lalu dia pulang ke rumah untuk menunggu jawaban dari Allah.

Ketika Pak Pos mengecek Kotak Pos yang ada untuk didistribusikan/disebarkan, dia kaget karena ada surat yang ditujukan kepada Allah. Dia bingung mau dikirim ke siapa. Daripada bingung, dia titipkan saja kepada Bapak Polisi yang sedang bertugas di jalan. "Pak, ini nitip surat untuk Allah. Saya tidak tahu alamatnya di mana? Terimakasih, Pak." Ujarnya sambil berlalu.

Bapak Polisi yang kebetulan sedang bertugas berdua, kaget dan bingung menerima titipan surat untuk Allah dari Pak Pos. Akhirnya, mereka berdua memberanikan diri membuka amplop berisi surat untuk Allah tersebut (lain kali, jika ada surat bukan untuk diri kita, jangan langsung maen buka aza, ya...).

Mereka kaget dan bingung, karena isi surat tersebut permohonan minta uang sebesar Rp 100.000,- kepada Allah.. Mau diapakan surat ini? Mau dikembalikan suratnya, kemana, karena alamatnya untuk Allah saja. Atau bagaimana? Mereke bingung....

Akhirnya, mereka sepakat untuk patungan memberi uang untuk Si Kakek tersebut.. Bapak Polisi A mengeluarkan dompet, dan menyumbangkan uangnya sebesar Rp 50.000,- karena yang ada tinggal segitu lagi. Katanya belum dapat Order pagi itu. Polisi B pun melakukan hal yang sama. Hanya saja, dia memiliki uang lebih kecil, yaitu hanya ada Rp 25.000,- saja. Lalu mereka sepakat mengumpulkan uang yang terkumpul sebesar Rp 75.000,- ini untuk diberikan kepada Si Kakek.

Dalam surat si Kakek, tercantum alamat lengkap di mana si kakek tinggal, sehingga sangat mudah bagi Pak Polisi menemukan tempat tersebut. Mereka langsung menemui si Kakek dan menyerahkan amplop berisi uang yang telah mereka kumpulkan dari uang pribadi mereka.

"Kek, ini ada balasan surat dari surat yang Kakek kirim untuk Allah." Kata Pak Polisi.
"Alhamdulillah, ya Allah, surat aku Engkau balas." jawab si kakek sambil menerima amplop balasan suratnya itu. Si Kakek membuka amplop tersebut di depan Bapak-bapak Polisi lalu menghitung uang yang ada di dalam amplop tersebut. Setelah selesai menghitung dan tahu berapa uang yang ada dalam amplop, si Kakek menengadahkan tangan bersyukur dan berdoa di depan Bapak-Bapak Polisi dengan suara yang cukup keras.

"Alhamdulillah, terimakasih Allah, Engkau membalas suratku ini. Hanya lain kali, jika mau menitipkan balasan, jangan lewat Polisi, karena sekarang pun uang yang saya minta, dipotong Rp 25.000,-."

Mendengar doa Si kakek, Bapak-Bapak Polisi merah wajahnya karena marah dan malu. Mau marah, malu karena ke Kakek-kakek. Dalam hati mereka berkata, "Memangnya kami MARKUS, Makelar Kasus. Itu semua uang dari kami, Kakek, tidak kami potong untuk biaya administrasi apapun..."

Tamat...

Hehe... begitulah ceritanya, Gara-gara oknum segelintir orang, seluruh komponen POLRI jadi terbawa jelek. Semoga bisa lebih baik dan menegakkan keadilan dengan seadil-adilnya.

Jika ada Bapak Polisi yang membaca posting ini, mohon maaf, karena ini hanya blog cerita lucu, obat stress.... Semoga terhibur...

Salam YAKIN SUKSES !!!

NB:
Jika sahabat semua menyukai posting saya ini, atau sahabat merasa terhibur, sahabat bisa berbagi/share ke teman di FACEBOOK. Cukup dengan meng-KLIK link ini!
Kunjungi juga sponsor kami di bawah ini.

Terimakasih.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap diisi Komentar positif dan tidak melanggar SARA, ya... Bagus lagi jika ada cerita lucunya atau kisah inspiratifnya. Hehe...

Salam Ada Ada Aza !!!