Senin, 29 Maret 2010

Festival Museum Nusantara

Kali ini, saya mencoba membuat posting tentang Festival Museum Nusantara. Anda tak perlu kaget, karena blog ini dibuat dengan tujuan yang telah ditentukan, maksudnya, gimana maunya penulis saja. Makanya, blog ini diberi nama: Ada Ada Aza blog ini.

Mengapa saya mengambil topik Festival Museum Nusantara? Ini tiada lain dan tiada bukan karena sebagai anak bangsa, saya juga ingin ikut melestarikan budaya bangsa yang kian hari saya lihat ada penurunan, karena kurangnya kepedulian kita selaku warga negara akan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.

Pernahkah Anda mendengar pepatah, Harga Diri Sebuah Bangsa dapat dinilai dari Budayanya. Maksudnya apa? Ya, jika kita tidak bisa menjaga dan melestarikan budaya bangsa, maka kita akan kehilangan harga diri bangsa kita.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Mau tidak mau, bukan berarti akan menyalahkan teknologi, salah satu dari perkembangan teknologi adalah menggesernya nilai-nilai budaya. Termasuk keinginan untuk menilai budaya bangsa. Oleh karena itu, selaku bagian dari negeri ini, saya ingin berpartisipasi memanfaatkan keberadaan teknologi demi meningkatkan harga diri bangsa ini.

Museum? Ya, banyak sekali peninggalan sejarah yang terdapat di museum. Namun sedihnya, sudah jarang sekali anak bangsa, khususnya generasi muda yang mau mengunjungi museum untuk mengenal sejarah dan perjuangan bangsanya. Mereka (sebagian besar, tidak semuanya, koq), lebih senang berkunjung ke tempat keramaian yang sudah dimodifikasi dengan teknologi tingkat tinggi dari pada ke museum. Ini sesuatu yang harus kita perhatikan.

Sebenarnya, para pendiri bangsa Indonesia ini telah memikirkan hal ini sejak dahulu. Dimana, mereka bekerja keras agar nilai budaya dan identitas bangsa tidak hilang begitu saja. Oleh karena itu, salah satunya adalah dibangunnya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Apakah Anda tahu apa itu Taman Mini Indonesia Indah (TMII)? Atau pernahkan Anda dan keluarga berkunjung ke sana? Jika Anda belum pernah dan belum tahu tentang TMII, berikut saya kupas sedikit tentang TMII.

Taman Mini Indonesia Indah adalah sebuah Taman Raksasa, bisa juga disebut salah satu objek wisata yang dimiliki Indonesia, dimana di dalamnya ada sekitar 17 museum. Salah satunya adalah Museum Keprajuritan Indonesia. Harapan pemerintah membangun TMII ini, supaya Anak bangsa mampu mengenal budaya dan sejarah bangsanya sendiri. Hanya saja yang terjadi akhir-akhir ini justru sebaliknya, dimana seharusnya TMII menjadi tujuan wisata bagi keluarga Indonesia, justru lokasi yang sarat dengan pendidikan budaya bangsa ini semakin hari semakin ditinggalkan masyarakat.

Tingkat kunjungan semakin hari semakin menipis. Jangankan untuk berkunjung ke museumnya. Berkunjung ke Taman Mini Indonesia nya saja sudah enggan. Berbagai alasan dilontarkan mulai dari lokasi, suasana yang serius bahkan ada yang bilang Taman Mini berkesan sangat ‘jadul’.

Apa yang bisa dilakukan seorang blogger kelas bawah untuk ikut bepartisipasi mengkampanyekan kesadaran masyarakat untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini? Ya, saya hanya bisa membuat posting ini sebagai wujud partisipasi saya terhadap bangsa.

Salah satu ajakan kepedulian datang dari website Kemuseumyuk.com. Mereka, para anak bangsa yang peduli pada budaya, ingin mengajak segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengkampanyekan “Festival Museum Nusantara TMII 2010″ melalui kontes SEO. Dan inilah wujudnya, saya turut berpartisipasi meramaikan Kontes SEO dengan Tema: Festival Museum Nusantara.

Semoga partisipasi posting ini bermanfaat dan memberikan partisipasi atau andil walaupun kecil untuk meramaikan kembali Museum Nusantara, khususnya pada ajang Festival Museum Nusantara.

Salam YAKIN SUKSES !!!

NB:
Jika sahabat semua menyukai posting saya ini, atau sahabat merasa terhibur, sahabat bisa berbagi/share ke teman di FACEBOOK. Cukup dengan meng-KLIK link ini!
Kunjungi juga sponsor kami di bawah ini.

Terimakasih.




Minggu, 28 Maret 2010

Sapu Tangan Ajaib Palsu di Pasar Kaget

Cerita ini mengingatkan saya ketika dahulu saat saya masih kecil. Waktu itu, orang tua saya bercerita tentang sebuah kisah Sapu Tangan Ajaib ini. Mau tahu ceritanya?
Kurang lebih seperti inilah ceritanya:

Suatu hari, seorang Ibu Rumah Tangga sedang berbelanja di sebuah pasar kaget dekat rumahnya. Disebut pasar kaget, karena keberadaannya tidak permanen alias hanya sesekali saja. Ibu tersebut berbelanja dengan teman-teman arisannya di sekitar rumahnya.

Setelah berkeliling-keliling, akhirnya si ibu tadi membeli sebuah peralatan dapur dari seorang penjual. Ketika ditanya berapa harganya, penjual menyebutkan harga barang tersebut. Tapi anehnya, si ibu bukannya mengeluarkan uang tapi malah mengeluarkan sapu tangan dan melambaikannya ke si penjual sambil berkata, "LUNAS". Dan anehnya, si penjual pun setuju dan berkata, "OK, Bu !!!"

Ibu-ibu yang lain kaget karena ketika mereka mengikuti apa yang dilakukan ibu tadi, mereka tetap saja ditagih pembayaran oleh si penjual.

Lalu para ibu tersebut mencari penjual lagi. Maklum, kalau di pasar kaget, biasanya harga barang lebih miring, dan jika kita mengetahui jenis barang bagus, kita bisa mendapatkan barang bagus dengan harga yang sangat murah. Mereka tiba di penjual pakaian. Mereka sama-sama mencari pakaian yang mereka butuhkan. Setelah selesai, mereka mau membayar pakaian yang mereka pilih. Ibu ibu yang lain pada mengeluarkan uang dan anehnya, ibu yang tadi hanya mengeluarkan sapu tangan "AJAIB"nya lalu berkata, "LUNAS". Dan pedagang tersebut pun setuju dan berkata, "OK, Bu !!!"

Setelah terjadi 2 kali berturut-turut kejadian seperti itu, para ibu-ibu pun merasa aneh dan mempertanyakan kehebatan sapu tangan "AJAIB" tersebut.

"Bu, koq bisa sich, hanya dengan mengatakan, "LUNAS !!!", para pedagang langsung bilang OK?" Kata perwakilan ibu ibu bertanya.

"Ini adalah sapu tangan ajaib", jawab si ibu tersebut.

"Wah hebat, donk... Boleh saya beli tuch saputangan ajaibnya...??? Berapa pun harganya akan saya beli !!!"

"Maaf, Bu, tidak saya jual... Ini hadiah dari suami saya."

"Hu...uh..." Keluh para ibu-ibu kecewa.

"Maaf ya... !!!"

Ternyata, di antara ibu-ibu tersebut ada yang menginginkan memiliki saputangan tersebut. Karena dengan cara lembut, yaitu dengan dibeli, tidak dikasih, dia berniat untuk mendapatkannya dengan cara kasar.

Diam-diam dia menelepon temannya yang berstatus preman agar menjegal rombongan ibu-ibu tersebut dan merebut sapu tangan dari si ibu pemilik sapu tangan ajaib tersebut. Dan si preman pun setuju lalu segera menghalangi perjalanan para ibu-ibu.

"BERHENTI !!! Siapa yang memiliki sapu tangan ajaib??? Serahkan sekarang atau kalian akan ku bunuh !!!" Teriaknya menakut-nakuti sambil menunjukkan golok tajan kepadan para ibu-ibu.

Ibu-ibu pada terdiam ketakutan, malah ada yang kencing di celana karena takut melihat golok dan kumis si preman yang besar seperti ulat bulu. Semua menatap pada si ibu pemilik sapu tangan ajaib. Dan si preman pun menghampiri ibu tersebut.

"Berikan sapu tangan itu !!!"

Dengan gemetaran, Ibu tersebut mengeluarkan sapu tangan ajaibnya dan menyerahkannya ke si preman. "Buat apa, Mas? Ini sapu tangan pemberian suami saya. Dan katanya tidak boleh diberikan kepada siapa pun karena ini sebagai bentuk cintanya pada saya..." lirihnya dengan penuh harap agar si preman merasa iba.

"Gak mau tahu, pokoknya saya ingin sapu tangan itu. Katanya sapu tangan itu sapu tangan ajaib yang bisa dipakai untuk berbelanja apa saja." Tegas si preman.

"Tidak Mas. Ini sapu tangan biasa. Saya menggunakannya untuk belanja di teman-teman suami saya saja. Mereka sudah mengenal saya dan suami saya. Sehingga ketika saya katakan, LUNAS, mereka meng-iya-kan dan nantinya akan menagihnya ke suami saya." Jelas si ibu pemilik sapu tangan ajaib tersebut.

"Oh... Dasar..." ketus si preman dan ibu ibu tersebut.

Preman itu pun menghampiri si ibu yang menyuruh merebut sapu tangan tersebut sambil berkata, "Bu, jangan membuat saya malu, dong... Sekarang, mana upah saya? Kalau tidak, leher ibu yang saya tebas !!!"

Dengan malu-malu dan takut, si ibu tersebut mengeluarkan uang untuk membayar upah ke preman sesuai yang dijanjikan sebelumnya ketika menelepon.

Ibu-ibu yang lain jadi marah, ketika mengetaui bahwa, preman tersebut adalah suruhan dari salah satu rekan mereka. Secara serempak, mereka meninggalkan si ibu tersebut dengan tanpa sepatah kata pun dan dengan wajah yang sangat kesal.

Tamat !!!

Begitu ceritanya sahabat pembaca setia. Makanya, jika ingin sesuatu, kita harus menempuh jalan yang benar, jangan main kekerasan. Semoga dari cerita ini, bukan hanya cerita lucu yang bisa kita petik, tapi ada hikmah lain yang bisa di ambil. Aamiin.

Ada Ada Aza !!!

NB:
Jika sahabat semua menyukai posting saya ini, sahabat bisa berbagi/share ke teman di FACEBOOK. Cukup dengan meng-KLIK link ini!

Saya tunggu juga komentarnya, ya... Tambahkan sesuatu agar lebih lucu, hehe...

Terimakasih.

Kunjungi juga sponsor kami:




Blog ini mendukung Kontes SEO:
NegeriAds.com Solusi Berpromosi